Kenapa Jalan Harus Diurug dengan Kapur? Ini Penjelasannya!

Pernah melihat jalanan yang sedang dibangun lalu ada tumpukan kapur putih di atas tanahnya? Itu bukan tanpa alasan. Penggunaan kapur saat proses pembangunan jalan—terutama jalan tanah—merupakan langkah penting untuk memastikan jalan tersebut kuat dan tahan lama.



Yuk, kita bahas kenapa kapur dipakai sebagai bahan urugan atau penstabil tanah pada proyek jalan!

1. Menstabilkan Struktur Tanah

Tanah yang lembek atau mengandung kadar air tinggi sering jadi masalah saat pembangunan jalan. Jika langsung dilapisi aspal tanpa penanganan, jalan akan cepat rusak, bergelombang, bahkan amblas.



Kapur (biasanya kapur tohor atau kapur pertanian) mampu bereaksi dengan partikel tanah dan air di dalamnya. Reaksi ini menyebabkan tanah jadi lebih padat dan tidak mudah bergeser.

2. Mengurangi Kelembaban Tanah

Salah satu keunggulan kapur adalah kemampuannya menyerap kelembaban. Saat dicampur dengan tanah yang terlalu basah, kapur akan menyerap air dan membuat kondisi tanah jadi lebih kering dan stabil. Ini penting agar lapisan atas (base course dan permukaan jalan) bisa melekat dengan baik dan tidak mudah retak.

3. Meningkatkan Daya Dukung Tanah

Tanah yang telah dicampur kapur akan memiliki daya dukung yang lebih tinggi. Artinya, beban kendaraan yang lewat tidak langsung membuat tanah di bawahnya ambles. Ini sangat krusial terutama untuk jalan di area pedesaan atau pinggiran kota yang dulunya berupa sawah atau lahan basah.

4. Berapa Lama Harus Dibiarkan Setelah Diurug Kapur?

Setelah kapur dicampur dan diratakan di atas permukaan tanah, proses reaksi kimia antara kapur, tanah, dan air membutuhkan waktu. Umumnya, tanah harus dibiarkan (dalam kondisi lembab dan terlindungi dari hujan langsung) selama 3 hingga 7 hari, tergantung pada jenis tanah dan kadar kapurnya.

Pada periode ini:

  • Tanah tidak boleh langsung ditimpa lapisan lain.

  • Harus dipastikan tanah tetap dalam kondisi lembab agar reaksi kapur optimal.

  • Setelah masa ini, baru dilakukan pemadatan ulang, lalu dilanjutkan ke proses pembangunan lapisan atas jalan.

5. Menghemat Biaya Perawatan Jalan

Dengan kondisi tanah yang lebih stabil, jalan yang dibangun di atasnya jadi lebih awet. Biaya perawatan jangka panjang pun bisa ditekan. Jalan tidak mudah rusak, dan tidak perlu sering-sering ditambal atau dibongkar ulang.

6. Mudah dan Terjangkau

Kapur merupakan bahan yang relatif mudah didapat dan harganya terjangkau. Dibanding harus mengganti semua tanah dengan material baru, menstabilkannya dengan kapur tentu lebih hemat.


Kesimpulan

Pengurugan jalan dengan kapur bukan sekadar kebiasaan, tapi langkah teknis penting agar struktur jalan lebih kokoh dan tahan lama. Setelah dicampur kapur, tanah perlu dibiarkan selama beberapa hari agar reaksi stabilisasi berjalan maksimal. Jadi, kalau kamu lihat tumpukan kapur di proyek jalan, itu bagian dari proses penting di balik kenyamanan kita saat berkendara!

Komentar