Apakah Blogging Sudah Mati di 2025? Ini Jawaban Jujurnya

Setiap tahun, pertanyaan ini selalu muncul:
"Apakah blogging masih relevan?"
Dan sekarang, di tahun 2025, pertanyaan itu makin kenceng terdengar.

Kenapa? Karena orang-orang makin sibuk scroll TikTok, nonton reels IG, atau dengerin podcast. Jadi, masih adakah tempat untuk blog pribadi atau blog niche di tengah banjirnya konten visual dan audio?



Jawaban Jujurnya: Blogging Belum Mati. Tapi...

Blogging belum mati, tapi dia udah berubah wujud.

Kalau kamu membayangkan blogging itu seperti zaman dulu—tulis curhatan, upload foto, terus nunggu trafik datang dari Google—ya, itu memang udah agak ketinggalan.

Tapi blogging yang strategis dan bernilai masih hidup. Bahkan bisa jadi sumber penghasilan yang stabil kalau dikelola dengan benar.

Siapa yang Masih Baca Blog di 2025?

  1. Orang yang butuh jawaban spesifik.
    Misalnya: "Cara unlock modem BL400", "Solusi lampu motor redup", "Beli action cam murah untuk mainan remote", dan lain-lain. Mereka masih googling—dan kalau blog kamu nyangkut di hasil pencarian, kamu menang.

  2. Mereka yang cari referensi panjang dan mendalam.
    Short-form content seperti reels/TikTok kadang terlalu dangkal. Saat orang butuh ulasan panjang atau tutorial lengkap, blog tetap jadi rujukan utama.

  3. Blogger yang jadi kreator konten multichannel.
    Sekarang, blog bukan tempat utama, tapi jadi homebase. Konten bisa dibagikan lewat YouTube, TikTok, Instagram—lalu diarahkan ke blog untuk info lebih lengkap, atau monetisasi (AdSense, affiliate, jualan produk, dll).

Apa yang Berubah dari Blogging?

  • SEO makin sulit. Persaingan di Google makin ketat, apalagi Google sekarang nyelipin AI answer box. Artikelmu bisa tenggelam kalau nggak benar-benar niche dan bermanfaat.

  • Monetisasi nggak semudah dulu. Dulu bikin blog asal jadi, pasang AdSense, bisa dapat recehan. Sekarang? Harus serius, rajin update, dan pintar ngasih nilai tambah.

  • Visual & UX jadi penting. Blog yang tampilannya jadul dan susah dibaca bakal langsung ditinggalin. Pengunjung sekarang pengen pengalaman baca yang nyaman dan cepat.

Jadi, Gimana Cara Bertahan sebagai Blogger?

  1. Temukan niche yang kamu kuasai. Jangan asal nulis. Fokus ke topik yang kamu ngerti dan bisa kasih insight lebih dalam.

  2. Tulis buat manusia, bukan buat algoritma. Gunakan bahasa natural, gaya ngobrol, tapi tetap informatif.

  3. Optimalkan untuk mobile. Mayoritas trafik datang dari HP. Pastikan blogmu ringan, responsif, dan cepat dibuka.

  4. Gabungkan dengan platform lain. Nulis blog aja nggak cukup. Gunakan sosial media, video pendek, atau email list untuk jangkau audiens.

  5. Bangun personal branding. Orang makin suka baca blog kalau tahu siapa yang nulisnya. Tunjukkan sisi unikmu.


Kesimpulan: Blogging Itu Kayak Radio

Dulu orang bilang radio mati gara-gara TV. Ternyata radio bertahan, karena dia berubah: jadi podcast, jadi radio online, jadi playlist.

Blogging juga gitu.

Bukan mati. Tapi bertransformasi.

Kalau kamu bisa menyesuaikan cara mainnya, blogging masih bisa jadi ladang cuan, tempat berbagi, dan sumber traffic untuk usaha apapun di tahun 2025 ini.

Komentar