Game First-Person Shooter (FPS) seperti Call of Duty, Counter-Strike, dan Doom menawarkan pengalaman bermain yang imersif. Namun, bagi sebagian orang, bermain game FPS dalam waktu lama bisa menyebabkan mual, pusing, bahkan muntah. Fenomena ini disebut sebagai motion sickness dalam game atau simulator sickness. Mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut beberapa penyebab utama:
1. Ketidaksesuaian Antara Mata dan Sistem Vestibular
Saat bermain game FPS, mata melihat pergerakan karakter di layar seolah-olah tubuh bergerak. Namun, sistem vestibular di telinga bagian dalam—yang bertanggung jawab atas keseimbangan—tidak mendeteksi pergerakan fisik yang sebenarnya. Ketidaksesuaian antara apa yang dilihat mata dan apa yang dirasakan tubuh dapat membingungkan otak, menyebabkan rasa mual dan pusing.
2. Field of View (FoV) yang Sempit
FoV adalah seberapa luas sudut pandang yang terlihat di layar. Jika FoV terlalu sempit, otak bisa merasa seolah-olah sedang melihat melalui teropong, yang dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan memicu motion sickness. Sebaliknya, FoV yang terlalu lebar juga bisa membuat distorsi yang membingungkan otak.
3. Frame Rate yang Rendah dan Lag
Frame rate rendah (misalnya di bawah 30 FPS) atau lag dalam game bisa menyebabkan gerakan tampak tersendat-sendat, yang memperparah perasaan mual. Otak lebih nyaman dengan gerakan yang halus dan stabil, sehingga frame rate yang tinggi (60 FPS atau lebih) bisa mengurangi kemungkinan motion sickness.
4. Gerakan Kamera yang Cepat dan Mendadak
Banyak game FPS menggunakan pergerakan kamera yang cepat untuk refleks dan aksi yang lebih dinamis. Namun, bagi sebagian orang, gerakan yang terlalu cepat dan mendadak bisa membingungkan otak, terutama jika tidak terbiasa dengan game FPS.
5. Penggunaan Motion Blur yang Berlebihan
Motion blur adalah efek visual yang meniru kaburnya objek saat bergerak cepat. Meskipun efek ini menambah realisme, bagi sebagian orang, terlalu banyak motion blur justru bisa memicu rasa pusing dan mual karena otak kesulitan menangkap pergerakan dengan jelas.
6. Layar yang Terlalu Dekat atau Besar
Layar yang terlalu besar atau terlalu dekat dengan mata bisa membuat otak lebih sulit menyesuaikan perspektif, memperburuk perasaan tidak nyaman. Oleh karena itu, disarankan untuk menjaga jarak yang ideal antara mata dan layar, sekitar 50-70 cm tergantung ukuran layar.
Bagaimana Cara Mengurangi Motion Sickness Saat Bermain Game FPS?
Jika kamu sering mengalami motion sickness saat bermain game FPS, coba beberapa tips berikut:
Sesuaikan FoV – Coba naikkan atau turunkan FoV dalam pengaturan game untuk menemukan angka yang nyaman.
Gunakan Frame Rate Tinggi – Pastikan game berjalan di 60 FPS atau lebih untuk pengalaman yang lebih mulus.
Kurangi Motion Blur dan Efek Berlebih – Matikan atau kurangi efek motion blur dan efek visual lainnya yang bisa memperburuk rasa pusing.
Jaga Jarak dengan Layar – Pastikan tidak duduk terlalu dekat dengan layar.
Istirahat Secara Berkala – Jangan bermain terlalu lama tanpa jeda. Istirahatlah setiap 30-60 menit.
Latih Toleransi Secara Bertahap – Jika baru mulai bermain game FPS, coba mainkan dalam sesi singkat terlebih dahulu dan tingkatkan durasi secara perlahan.
Gunakan Titik Fokus di Layar – Beberapa game menyediakan opsi "fixed reticle" atau "dot" di tengah layar untuk membantu mengurangi motion sickness.
Kesimpulan
Motion sickness saat bermain game FPS bukanlah hal yang aneh dan bisa terjadi pada siapa saja. Penyebab utamanya adalah ketidaksesuaian antara apa yang dilihat mata dan apa yang dirasakan tubuh, serta faktor-faktor lain seperti FoV sempit, frame rate rendah, dan motion blur berlebih. Untungnya, dengan beberapa penyesuaian dalam pengaturan game dan kebiasaan bermain, gejala ini bisa diminimalisir. Jadi, jika kamu sering merasa mual saat bermain game FPS, cobalah beberapa tips di atas dan temukan pengaturan yang paling nyaman untukmu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar