Jumat, 01 Oktober 2021

Marketplace penyedia jasa kreatif - Menguntungkan atau justru merugikan?

 Berkembang pesat dunia digital dan internet, membuat semua orang tidak awam lagi dengan apa yang namanya marketplace. Ada berbagai macam marketplace, mulai dari marketplace produk fisik, produk digital dan juga marketplace jasa, baik fisik maupun digital. Kini semuanya serba marketplace.

Sekarang coba kita perhatikan, siapa yang untung dan siapa yang rugi di era marketplace ini?

To the point saja, jika kita melihat tiga kelompok ini: pemilik marketplace, penyedia produk/jasa di marketplace dan konsumen; siapakah yang untung dan siapa yang rugi? Yang untung hanya kelompok pertama dan terakhir: pengelola/pemilik marketplace dan para konsumen.

Keuntungan pemilik marketplace

Bagi pemilik marketplace, traffic dan banyaknya pengguna marketplace baik penyedia barang/jasa maupun konsumen, bagi mereka itu adalah tambang emas, bagi mereka sebuah passive income yang terus mengalirkan uang segar ke kantong mereka.

Keuntungan konsumen

Pihak kedua yang sangat beruntung dengan banyaknya marketplace, adalah konsumen. Konsumen bisa dengan mudah mencari produk/jasa yang diinginkan dengan harga paling murah!

Kerugian penyedia produk/jasa

Nah, satu-satunya pihak yang dirugikan namun tidak merasakannya, adalah penyedia produk dan jasa. Penyedia produk dan jasa ini, semakin banyak pesaingnya di marketplace, semakin merasa tertekan dengan persaingan, yang kalau tidak sehat persaingan itu bisa-bisa pelaku usaha di marketplace menurunkan harga jualnya secara drastis untuk meraih lebih banyak konsumen. Bagi dia/mereka yang menurunkan harga jualnya untuk tujuan tersebut, secara sekilas memang mereka mendapat keuntungan karena mendapat lebih banyak pembeli, tapi secara jangka panjang hal itu merugikan keseluruhan kelompok penyedia barang dan jasa. Mengapa tidak? Harga yang diturunkan dengan tanpa mempedulikan kualitas barang dan jasa yang mereka berikan itu sangat merusak keberlangsungan usaha para penyedia produk dan jasa seutuhnya. Hanya kelompok ini yang merugi, sedangkan dua kelompok lainnya terus mendapatkan keuntungan.

Pemilik marketplace tidak peduli seperti apa sengitnya persaingan antar penyedia produk dan jasa, kelompok ini tetap mendapatkan penghasilannya dan bahkan lebih banyak keuntungan yang didapatnya.

Para konsumen dengan melihat banyaknya penyedia jasa dan produk yang saling bersaing, tentunya dengan mudah menemukan produk dan jasa dengan harga yang sangat kompetitif alias murah tanpa banyak berfikir mereka langsung order untuk memenuhi kebutuhan mereka dan menyenangkan penyedia produk dan jasa pembanting harga tersebut.

Ya inilah pasar. Terkadang sangat jelas terlihat bahwa penyedia produk dan jasa dieksploitasi oleh marketplace.

Contoh kecil

Sebagai contoh kecil, lihatlah Shutterstock ini. Mereka tiap bulan mengirimi artist dan para photographer dengan email seperti ini:





Dengan email itu Shutterstock menyemangati para fotografer untuk giat menjepret sekian list yang dibuat oleh Shutterstock untuk diunggah dan dijual di marketplace itu. Lalu dengan harga seberapa? 20 Cent per foto?

Contoh lain seperti Envato, artist di situ tidak bisa memasang harga sesuai keinginannya, jika harga yang dipasangnya bagi Envato tidak mengenakkan, produk/jasanya akan ditolak untuk direvisi agar harganya diturunkan.

Lihat juga Freelancers atau Odesk dan sejenisnya, di sana ada bejibun programmer dari negara-negara semacam India yang dengan kualitas jasa buruk namun harga yang mereka pasang sangat keterlaluan murah, seorang pemilik bakat sejati tidak bisa menemukan pasar di dalamnya.

Ya, hanya penyedia platform marketplace lah yang terus mengeruk keuntungan, dengan memberikan produk promosi produk, fitur premium blablabla para penyedia produk dan jasa tergiur untuk mengeluarkan uangnya agar jasa dan produknya cepat laku dan saling berkompetisi dengan sesama penyedia jasa dan produk yang ada. Para konsumen tinggal search dan sort produk dan jasa yang paling murah dan sesuai keinginannya lalu tanpa berfikir panjang membelinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar